Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tambakaji

 

Puskesmas tambakaji  

Secara administratif, Puskesmas Tambakaji terletak di Jl. Walisongo No.KM. 9, Tambakaji, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50182. Sedangkan secara Geografis, Puskesmas Tambakaji yang terletak di Kecamatan Ngaliyan memiliki luas wilayah 706.589 Ha, Puskesmas Tambakaji memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

a.    Sebelah Utara       : Kecamatan Tugu

b.    Sebelah Selatan    : Kelurahan Ngaliyan

c.    Sebelah Barat       : Kabupaten Kendal

d.    Sebelah timur       : Kelurahan Purwoyoso

 Wilayah Kecamatan Tambakaji terletak di perbatasan dengan luas wilayah 706.589 Ha. Wilayah kerja Puskesmas Tambakaji ada 2 kelurahan yaitu, Kelurahan Tambakaji dan Kelurahan Wonosari. Puskesmas Tambakaji merupakan Puskesmas induk, tidak mempunyai Puskesmas pembantu. Selain itu Puskesmas Tambakaji juga tidak memiliki rawat inap karena mudahnya akses antara Puskesmas Purwoyoso dan RS. Tugurejo Semarang. Karakteristik dari wilayah kerja di Puskesmas Tambakaji yaitu perkotaan.

 Kegiatan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas meliputi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilakukan di poli gigi. Jenis pelayanan kesehatan gigi meliputi tindakan pencabutan gigi susu dan gigi permanen, penambalan gigi, scalling, pemeriksaan kondisi rongga mulut. Untuk kegiatan diluar gedung meliputi kegiatan UKGS. Program ini merupakan upaya promotif preventif dengan memberdayakan dokter gigi, perawat gigi dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). UKGS adalah usaha memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh siswa di sekolah melalui pendidikan kesehatan. UKGS merupakan bagian integral dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Dasar (SD).

 KESEHATAN MENTAL MENGENAI TINDAKAN PEMERIKSAAN GIGI

Kesehatan mental anak adalah aspek penting dari kesejahteraan anak secara keseluruhan, termasuk dalam konteks perawatan gigi. Kesehatan mental anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kecemasan terkait kunjungan ke dokter gigi, pengalaman traumatis terkait perawatan gigi, atau bahkan kekhawatiran tentang penampilan gigi mereka.

Tingkat kecemasan anak terhadap pemeriksaan gigi dapat bervariasi tergantung pada pengalaman sebelumnya, temperamen anak, dan faktor-faktor lainnya. Beberapa anak mungkin merasa takut atau cemas sebelum pemeriksaan gigi, terutama jika mereka memiliki pengalaman buruk atau mendengar cerita negatif dari orang lain. Namun, ada beberapa cara yang bisa membantu mengurangi kecemasan anak terhadap pemeriksaan gigi:

1) Pilih dokter gigi anak yang berpengalaman: Memilih dokter gigi yang memiliki pengalaman dalam merawat anak-anak dan bersikap ramah dapat membuat anak merasa lebih nyaman selama kunjungan.

2) Mulailah dari usia dini: Bawa anak ke dokter gigi sejak usia dini untuk memperkenalkan mereka dengan lingkungan klinik gigi. Semakin dini anak mengenalinya, semakin mudah mereka merasa nyaman.

3) Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami: Gunakan bahasa yang sederhana dan positif saat menjelaskan prosedur pemeriksaan gigi kepada anak. Hindari kata-kata yang menakutkan atau membuat mereka khawatir.

4) Berikan dukungan dan pujian: Puji anak saat mereka berperilaku dengan baik selama pemeriksaan gigi. Dukungan positif dapat meningkatkan kepercayaan diri anak dan mengurangi kecemasan mereka.

5) Gunakan permainan dan buku cerita: Perkenalkan konsep pemeriksaan gigi melalui buku cerita atau permainan peran. Ini dapat membantu anak memahami prosedur dengan cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.

6) Libatkan anak dalam keputusan: Biarkan anak memilih sikat gigi mereka sendiri atau membawa mainan kecil yang dapat membuat mereka merasa nyaman selama kunjungan ke dokter gigi.

7) Jaga suasana positif di rumah: Ciptakan suasana positif terkait perawatan gigi di rumah. Ajarkan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan kunjungan ke dokter gigi secara teratur sebagai bagian dari rutinitas kesehatan.

8) Hindari memberi ancaman atau hukuman: Hindari mengancam anak dengan konsekuensi negatif terkait kunjungan ke dokter gigi. Ini hanya akan meningkatkan kecemasan mereka.

9) Beri contoh yang baik: Tunjukkan sikap positif Anda terhadap pemeriksaan gigi dengan menjalani perawatan gigi rutin dan memperlihatkan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti.

Dengan memberikan dukungan, pengertian, dan suasana yang positif, anak-anak dapat mengatasi kecemasan terkait pemeriksaan gigi dan membangun kebiasaan perawatan gigi yang baik sejak dini.

 

PERILAKU DAN TINDAKAN MENJAGA KESEHATAN GIGI

Kesehatan merupakan keadaan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekedar bebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan tubuh memegang peran penting dalam melakukan aktifitas sehari-hari baik secara fisik maupun psikis. Salah satu bagian penting dari kesehatan tubuh ialah gigi dan mulut. Kesehatan gigi mulut yang terganggu dapat berakibat pada terganggunya fungsi bicara, mengunyah, atau fungsi estetik, yang dapat berpengaruh pada aktivitas individu sehari-hari. Gangguan kesehatan gigi mulut yang hingga kini masih merupakan masalah yang banyak menyerang masyarakat sejak usia dini hingga dewasa adalah karies gigi. Maka penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat dipertahankan lama di dalam rongga mulut dengan cara menjaga kesehatan gigi. Menjaga kesehatan gigi sangat penting untuk mencegah masalah gigi dan mulut yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa perilaku dan tindakan yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi:

1.    Menyikat Gigi dengan Benar:

·  Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan kepala sikat yang cukup kecil untuk mencapai area sulit di mulut.

·  Gunakan pasta gigi dengan fluoride untuk membantu melindungi gigi dari kerusakan.

·   Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur, selama dua menit setiap kali sikat.

2.    Gunakan Benang Gigi (Flossing):

·   Gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi.

·   Flossing membantu menghilangkan sisa-sisa makanan dan plak yang tertinggal di antara gigi, mencegah kerusakan gigi dan gusi.

3.    Menggunakan Obat Kumur Antiseptik:

·  Gunakan obat kumur antiseptik yang mengandung fluoride untuk membantu membunuh bakteri dan mencegah bau mulut.

·   Berkumur dengan obat kumur setelah menyikat gigi dan flossing dapat membantu menjaga kebersihan mulut.

4.    Batasi Konsumsi Gula dan Makanan Manis:

· Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama makanan ringan dan minuman bersoda yang dapat merusak enamel gigi.

·   Hindari mengonsumsi makanan klebrig yang dapat menempel di gigi dan sulit untuk dibersihkan.

5.    Hindari Merokok dan Minuman Beralkohol:

·  Rokok dan minuman beralkohol dapat merusak gigi dan gusi serta meningkatkan risiko penyakit mulut dan kanker mulut.

·  Hindari kebiasaan merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol.

6.    Lakukan Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi:

·  Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun, meskipun tidak ada masalah gigi yang terasa.

·  Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah gigi dan gusi lebih awal, sehingga dapat ditangani dengan lebih efektif.

7.    Perhatikan Gigi Anak-Anak:

·   Ajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan gigi sejak dini.

·  Bantu anak-anak menyikat gigi dan flossing dengan benar, dan pastikan mereka mengunjungi dokter gigi secara teratur

8.    Hindari Menggertakkan Gigi (Bruxism):

· Menggertakkan gigi dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan masalah pada gigi dan rahang.

·   Jika Anda mengalami kebiasaan ini, bicarakan dengan dokter gigi untuk mencari solusi yang tepat.

Dengan menjalankan tindakan-tindakan tersebut secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda dengan baik. Selain itu, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan perawatan yang lebih mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar